Ketika Ajal datang Menemui
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
KETIKA … MALAIKAT IZROIL as DATANG … MENJEMPUT KITA
.
Kita tidak bisa berbuat apapun, sekalipun kita berlari keujung dunia, kematian tetap menjemput kita. Malam dingin udara terasa menusuk. Air mata menetes, mengalir begitu saja.
Mengingat kematian bisa hadir kapan saja. Bahkan bila Allah menakdirkan detik ini kita meninggal dunia, maka detik inipun kita meninggal dan kita tidak dapat menolaknya.
Terbayang waktu yang sia-sia berlalu tanpa manfaat
Terbayang perkataan & perbuatan yang menyakiti hati orang-orang
Terbayang segala perbuatan buruk yang pernah kita kerjakan
Terbayang segala apa yang telah kita lupakan sebelumnya ….. ????
|
B a y a n g k a n l a h
- Ketika Kematian menjemputmu;
- Ketika engkau bersiap menghadap Tuhanmu;
- Ketika engkau merasakan cemas dan takut menghadapi sakratulmaut;
- Ketika nyawa mulai meregang badan;
- Ketika perlahan-lahan Malaikat menarik nyawa dari ragamu;
- Ketika rasa sakit yang teramat sangat dirasakan oleh sekujur tubuhmu;
- Ketika hatimu resah dan gelisah saat menanti “kepastian” dari Tuhanmu, kabar gembira ataukah berita sengsara;
- Ketika engkau terbaring dibungkus kain kafan dan menempuh perjalanan yang amat panjang. Bayangkanlah!
Sudah siapkah kita dengan bekal yang ada
|
Betapa banyak jam-jam kita yang berlalu tanpa manfaat dunia dan akhirat, Betapa banyak hari-hari dan malam-malam kita yang hangus,
- “Ya Allah, janganlah Engkau membiarkan kami dalam kesengsaraan, dan janganlah engkau menyiksa kami karena kelalaian, serta janganlah Engkau menjadikan kami termasuk golongan orang-orang yang lalai.”
|
- “Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” …. (QS. Yaasiin, 77-79)
|
Rumah tiba-tiba penuh dengan tangisan. Anak-anak kita menangis. Pasangan hidup kita menangis. Orang tua kita menangis. Teman kantor, kerabat, tetangga, mereka semua menangis.
Kita hanya bisa membisu, jasad kita dimandikan, dikafani, kemudian disholatkan. Selesai sholat tubuh kita dimasukkan keranda. Diangkat dan digotong keliang lahat. Diringi isak tangis orang-orang yang kita kasihi.
Tubuh kita diturunkan diliang lahat seukuran tubuh kita. Dimiringkan ke arah kiblat. Ditutup dengan papan. Tinggallah diri kita dalam kegelapan, sendirian dan kesepian.
Tiada seorangpun yang mau menemani diri kita. Bahkan orang paling mencintai kita sekalipun pergi meninggalkan kita. Hanyalah amal kebaikan kita selama hidup didunia yang menemani kita.
|
Amal kebaikan itulah yang menjadi bekal kita.
- ‘Apabila nafas seseorang telah mendesak sampai dikerongkongan dan dikatakan kepadaNya. ‘Siapakah yang dapat menyembuhkanmu?’ dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia telah tiba dan tautan betis kiri dan betis kanan. kepada Tuhanmu-lah pada hari itu kamu dihalau.’ …. (QS. al-Qiyamaah : 26-30).
|
Masa Depan ada ditangan kita semua , Bangkitlah ….
|
|
Artikel Terkait :
- Koreksilah Diri kita Sendiri
- Jangan Sampai Terlambat
- Ketika Taubat Massal Sudah Terlambat
- Terbayang-ketika-ajal-itu-datang
- Segeralah mencari pintu taubat
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
SEMOGA BERMANFA’AT — ALHAMDULILLAH
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Artikel Lainnya :
Belum ada komentar.
Tinggalkan komentar